Dahulu kala, di hutan yang subur, hiduplah seorang semut kecil yang bernama Sinta. Sinta sangat suka menjelajahi hutan dan bertemu dengan berbagai makhluk. Suatu hari, ketika sedang asyik berjalan, dia bertemu dengan Laba-Laba Besar yang bernama Bima.
Sinta: “Halo, namaku Sinta! Kamu siapa?”
Bima: “Halo, Sinta! Aku adalah Bima, Laba-Laba Besar yang suka membuat jaring di hutan ini. Kenapa semut kecil sepertimu berani berjalan sendirian?”
Sinta: “Aku suka menjelajah dan melihat keindahan hutan ini. Bagaimana denganmu, Bima?”
Bima: “Aku membuat jaring untuk menangkap makananku. Tapi kadang aku merasa kesepian di hutan ini.”
Sinta: “Mungkin kita bisa menjadi teman? Kita bisa saling membantu. Aku bisa menemanimu berkeliling hutan dan kamu bisa melindungiku.”
Bima tersenyum, merasa senang dengan tawaran persahabatan Sinta. Mereka pun mulai menjelajah hutan bersama. Sinta menunjukkan jalur-jalur kecil yang hanya bisa dijangkau olehnya, sedangkan Bima melindungi Sinta dari bahaya di hutan.
Setiap hari, mereka menghabiskan waktu bersama, bercerita, dan saling menolong. Persahabatan mereka semakin erat. Hingga suatu hari, ketika hujan turun dengan derasnya, Bima membuat jaringnya sebagai tempat perlindungan bagi Sinta.
Sinta: “Terima kasih banyak, Bima! Kamu benar-benar teman yang baik.”
Bima: “Tidak perlu terima kasih, Sinta. Kita selalu saling membantu dan melindungi. Itulah yang dilakukan sahabat sejati.”
Dan begitulah, semut kecil Sinta dan Laba-Laba Besar Bima menunjukkan bahwa meski berbeda, persahabatan dan kebaikan selalu dapat mengatasi segala rintangan. Mereka melangkah bersama, membawa kebahagiaan dan kasih sayang di hutan yang indah.
Akhir dari cerita ini adalah mereka hidup bahagia dan saling mendukung satu sama lain. Semoga persahabatan mereka menjadi teladan bagi kita semua. Selesai.