Di sebuah danau yang indah, dikelilingi oleh bunga-bunga berwarna-warni dan pepohonan rindang, hiduplah sekumpulan peri air yang cantik dan baik hati. Mereka selalu membantu para hewan dan manusia yang membutuhkan pertolongan.
Namun, di antara mereka, ada satu peri air yang berbeda. Namanya Peri Biru. Peri Biru memiliki hati yang jahat dan suka membuat masalah. Ia sering kali menipu dan menjahili hewan-hewan di sekitar danau.
Suatu hari, Peri Biru melihat seekor anak burung yang terjatuh dari sarangnya. Anak burung itu ketakutan dan tidak bisa terbang kembali ke sarangnya. Peri Biru yang jahat melihat ini sebagai kesempatan untuk menjahili.
“Hei, anak burung!” teriak Peri Biru. “Kau tidak akan bisa kembali ke sarangmu. Lebih baik kau tinggal bersamaku di sini.”
Anak burung itu menangis dan memohon kepada Peri Biru untuk membantunya kembali ke sarangnya. Namun, Peri Biru hanya tertawa terbahak-bahak dan menolak untuk membantu.
Melihat anak burung yang sedih dan ketakutan, seekor kelinci yang baik hati bernama Kiki pun datang untuk menolong. Kiki mengajak anak burung itu untuk naik ke punggungnya, dan dengan hati-hati, Kiki mengantarkan anak burung itu kembali ke sarangnya.
Ibu burung yang melihat anaknya kembali dengan selamat, sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Kiki. Anak burung itu pun senang dan gembira bisa kembali bersama keluarganya.
Peri Biru yang melihat kejadian itu, merasa kesal dan marah. Ia tidak terima karena kebaikan Kiki telah menggagalkan rencana jahatnya.
Keesokan harinya, Peri Biru ingin membalas dendam kepada Kiki. Ia menjebak Kiki di dalam sebuah gua yang gelap dan menakutkan. Kiki terjebak dan tidak bisa keluar dari gua.
Untungnya, seekor tupai yang cerdik bernama Tino melihat Kiki terjebak di dalam gua. Tino pun mencari cara untuk menyelamatkan Kiki. Ia menemukan seutas tali dan mengikatnya pada sebuah batu. Kemudian, Tino melemparkan batu itu ke dalam gua dan menarik talinya dengan sekuat tenaga.
Kiki yang melihat tali itu, dengan senang hati meraihnya dan memanjat keluar dari gua. Kiki sangat berterima kasih kepada Tino atas bantuannya.
Sejak saat itu, Kiki dan Tino menjadi sahabat baik. Mereka selalu saling membantu dan mengingatkan satu sama lain untuk selalu berbuat baik.
Pesan Moral
Dongeng anak peri air yang jahat ini mengajarkan kepada kita beberapa pesan moral yang penting, yaitu:
- Janganlah memiliki hati yang jahat dan suka menjahili orang lain. Sikap jahat dan suka menjahili orang lain hanya akan membawa kesedihan dan penderitaan.
- Selalu berbuat baik kepada orang lain. Kebaikan yang kita lakukan akan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.
- Salinglah membantu dan tolong menolong. Ketika kita membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada orang lain.
- Jangan mudah menyerah. Ketika kita dihadapkan pada kesulitan, janganlah mudah menyerah. Teruslah berusaha dan mencari solusi.
- Selalu bersyukur atas kebaikan orang lain. Ketika kita menerima bantuan dari orang lain, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih.
Dongeng ini juga mengingatkan kepada kita bahwa persahabatan yang baik dapat membantu kita melewati masa-masa sulit dalam hidup.